LAPORAN PRAKTIKUM 5 : BEKERJA DENGAN BASH SHELL
LAPORAN PRAKTIKUM 5
BEKERJA DENGAN BASH SHELL
Aulia Wahyuni |
(1903421035) |
BM 5B |
BROADBAND
MULTIMEDIA
TEKNIK
ELEKTRO
POLITEKNIK
NEGERI JAKARTA
TAHUN
AJARAN 2021/2022
I.
Pokok Bahasan
1.
History
pada Bash Shell
2.
Membuat
Bash Sheel Script
II.
Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dalam Praktikum ini, sebagai berikut :
1.
Memahami
shell pada sistem operasi Linux
2.
Menggunakan
feature histiry pada Bash Shell
3.
Mengubah
feature history pada Bash Shell
4.
Mengubah
prompt shell
5.
Melakukan
konfigurasi pada Bash Shell untuk menjalankan skrip secara otomatis
6.
Membuat
dan mengeksekusi shell skrip sederhana melalui editor vi
7.
Memaham
job control
8.
Memahami
stack
9.
Menggunakan
alias
III.
Dasar Teori
1. SHELL
Shell adalam Command
executive, artinya program yang menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa
sintak dari intruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut.
Shell ditandai dengan prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt $ dan untuk
superuser menggunakan promp #.
Beberapa macam Shell :
·
/bin/sh
Bourne
shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T
·
/bin/csh
Dikembangkan
oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C-Shell
·
/bin/bsh
Kompatibel
dengan Bourne Shell dan juga mengadaptasi kemampua Kon-Shell
Perbedaan mendasar antara Shell diatasi hampir tidak
ada, kecuali pada fasilitas pemograman dan editing.
2. PROFILE
Pada
saat login, program akan menjalankan beberapa program, yaitu :
1. /etc/profile
Berisi
shell script yang berlaku untuk seluruh pengguna Linux
2. Profile
untuk setiap pemakai
Pada
home directory, login pertama kali akan memeriksa file .bash_profile. Bila tidak ada, maka file .bash_login akan dicari. Bila .bash_login
tidakn ada, maka dicari file bernama .profile.
3. .bashrc
File
ini akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell lain melalui
intruksi su.
4. .bash_logout
Pada
saat logout, maka bash akan mencari file .bash_logout.
Bila ada, file tersebut akan dieksekusi sebelum logout.
Isi
dari /etc/profile :
# System wide environment and startip programs
# Functions and aliases go in /etc/bashrc
PATH=”$PATH:/usr/X11R6/bin”
PS1=”[\u@\h \W]\\$ “
umask 022
USER=’id –un’
LOGNAME=$USER
MAIL=”/var/spool/mail/$USER”
HOSTNAME=’/bin/hostname’
HISTSIZE=1000
HISTFILESIZE=1000
Export PATH PS1 HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE USER LOGNAME
MAIL
PATH merupakan daftar nama direktori.
Bila sebuah intruksi diberikan dari prompt shell, maka intruksi tersebut akan
dicari pada daftar tersebut.
PS1 adalah
prompt dimana
\n
= Nama User
\h
= Nama Host
\W
= Nama working direktory
3. HISTORY
History diadaptasi dari C-Shell, yaitu catatan dari
semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat
sebagai history, kemudian dapat dipilih kembali, diedit dan dieksekusi. History
memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang,
terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter.
Navigasi pada daftar history menggunakan karakter
kontrol sebagai berikut :
^P
(Ctrl-P) melihat intruksi sebelumnya
^N
(Ctrl-N) melihat intruksi berikutnya
!! eksekusi kembali intruksi
sebelumnya
!!
-3 3 intruksi sebelumnya
diulang
!!88 ulangi intruksi no. 88
4. BASH-SCRIPT
Bash-script
adalah file yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi. Untuk eksekusi
bash script gunakan . sebelum file bash-script yang berarti eksekusishell dan
tanda ./ berarti file bash-script berada pada direktori actual.
5. JOB
CONTROL
Job
adalah sebuah eksekusi program yang diberikan kepada kernel. Sebuah Job dianggap
selesai, bila eksekusi program tersebut berakhir. Eksekusi Job adalah sama dengan
eksekusi program, baik proses Background maupun proses Foreground.
6. EDITOR
vi
Vi adalah full screen editor, artinya editor tersebut
dapat memanfaatkan fasilitas satu layar peuh. Vi mempunyai 2 buah modus, yaitu
:
·
Command
line
Editor
vi mengitepretasikan input sebagai intruksi untuk dieksekusi oleh editor,
contoh seperti mencari teks, mengganti teks secara otomatis dan lainnya.
·
Editing
Editor
vi mengitepretasikan input sebagai teks yang akan dimasukkan ke dalam buffer
editor. Pada bagian awal layar akan tampil teks “INSERTING”.
Pada awal vi dijalankan, maka program memasuki program
mode. Dengan menekan tombol “i” maka akan memasuki editing. Untuk kembali ke
command mode, tekan tombol Esc.
Kunci-kunci
teks editor vi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
IV.
Tugas Pendahuluan
Jawablah
pertanyaa-pertanyaan di bawah ini :
1.
Apa
yang dimaksud dengan shell dan sebutka shell yang ada di system operasi Linux
Jawab :
Shell adalah Command executive, artinya program yang
menunggu intruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan,
kemudian mengeksekusi perintah terssebut.
·
/bin/sh : Bourno shell, dirancang oleh Steve Bourne
dari AT&T
·
/bin/csh : Dikembangkan oleh UNIX Beerkeley yang
dikenal dengan C –Shell
·
/bin/bash : Kompatibel dengan Bourne Shell dan juga
mengadaptasi kemampuan Kom-Shell.
2.
Apa
yang dimaksud dengan profile pada Bash Shell
Jawab
:
Profile
pada bash shell merupakan profil untuk setiap pemakai pada home directory.
3.
Apa
yang anda ketahui mengenai file .bashrc
Jawab
:
File
.bashrc adalah file yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke
shell yang lain melalui intruksi su.
4.
Apa
yang dimaksud dengan history pada Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui
history perintah-perintah yang pernah digunakan oleh user!
Jawab :
History yaitu catatan
dari semua intruksi yang sejauh ini telah dilakukan. History memudahkan pemakai
untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi
kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter
^P (Ctrl -P) melihat instruksi
^N (Ctrl -N) melihat instruksi berikutnya
!! eksekusi kembali instruksi sebelumnya
!! -3 3 instruksi sebelumnya akan diulang
!!88 ulangi instruksi no 88
5.
Cobalah
menggunakan editor vi untuk mengetik dan memahami perintah-perintah yang ada
seperti yang terdapat pada dasar teori (untuk dilakukan, tidak perlu dijawab
sebagai tugas pendahuluan). Perintah-perintah yang pentinng : insert
huruf(kalimat), delete (per huruf, per kata dan per baris), simpan file dan
keluar dari editor vi.
Jawab :
V.
PERCOBAAN
1.
Login
sebagai user
2.
Bukalah
Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan dibawah ini, kemudian analisa
hasil percobaan
3.
Selesaikan
soal-soal latihan
Percobaan 1 : Profile
1.
1.
File .bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File
.bash_profile adalah hidden file,
sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a pada instruksi ls.
$ ls –a
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan cara untuk menampilkan direktori secara
keseluruhan. Perintah ls –a berfungsi untuk menampilkan file .bash_profile
(file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.
$ more .bash_profile
Hasil :
Analisa : Analisa : Gambar di atas merupakan perintah untuk
menampilkan isi dari .profile (file yang tersembunyi) pada home direktori
pemakai yang login.
2.
File
.bash_logout akan diekseksi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house
clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file
atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi
$ cat .bash_logout
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan perintah untuk menampilkan .bash_logout. Perintah ini akan
dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs,
artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job
lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi $ cat .bash_logout.
Percobaan 2 : Menggunakan Feature History
Bash
1.
Bash
shell menyimpan ”history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat
mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan Panah Atas. Maka perintah sebelumnya
akan ditampilkan.
2.
Berikutnya,
berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukkan perintah berikut
dan tekan Enter pada setiap baris.
$ cd
$ ls –l /etc
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan tampilan menggunakan Feature History Bash.
Perintah $ cd berfungsi untuk memastikan sedang berada pada direktori home.
Perintah $ ls –l /etc berfungsi untuk menampilkan output file atau direktori
secara lengkap yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi,
pemilik, group dan mode atau atrinbutnya.
$ ls –l
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ ls -l
berfungsi untuk menampilkan daftar file pada direktori yang sedang aktif yaitu
direktori home.
$ whoami
$ who
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Perintah $ whoami dan $
who berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif.
3.
Untuk
memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan
perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.
$ history
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Untuk memeriksa
apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah
$history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukan.
4.
Anda
dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah
yang semakin bertambah banyak Cara yang mudah menggunkaan nomor pada perintah
history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukkan
kunci ! diikuti nomor perintah.
$ !<Nomor Perintah> Contoh
: !780
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Dapat memlih perintah
sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk
perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada
perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah
dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka akan muncul output
seperti gambar di atas. Contoh : !1000 setelah menginputkan perintah tersebut
maka perintah who terpanggil lagi.
5.
Anda
dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc?! akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
$ !?etc?
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash.
Dapat mencari perintah dengan meyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya
!?etc? akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
6.
Kemudian
gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l /etc yang kedua dan bukan !?etc?
$ history
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Gunakan
perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l etc yang kedua dan bukan
!?etc?.
7.
Apabila
string tidka ditemukan pada perintha history maka akan terdapat pesan error.
$ !?wombat99?
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash.
Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error dengan menggunakan perintah $
!?wombat99?, maka akan muncul output error karena tidak diketemukan.
8.
Jika
diketikkan !who maka yang dijalankan
adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah
perintah whoami.
$ !who
$ !whoa
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Jika
diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda
ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.
9.
Anda
bisa menggantikant string pada perintah history, terutama pada perintah yang
panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash |
strings | grep shell | less dan tekan Enter.
Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata ”shell”. Untuk keluar tekan q. Jika
ingin menampilkan kata ”alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang
panjang lagi, tetapicukup ketik ^shell^alias^
dan tekan Enter maka akan menggantikan kata ”shell” dengan ”alias”.
$ cat /bin/bash | strings | grep shell | less
$ ^shell^alias^
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menggunakan Feature History Bash. Bisa
menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang.
Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | greph shell | less dan tekan Enter.
Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata
“shell”. Untuk keluar tekan q. Akan tetapi perintah ini gagal karena paket
bunitils pada oprasi sistem linux yang digunakan belum terpasang.
Percobaan 3 : Mengubah Feature History
Bash
1.
Bash
shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log in
kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada
home directory.
$ cd
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah untuk memastikan berada didirektori
home. Bash shell akan menyimpan perintah history meskupun telah logout dan
login kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada
home directory dengan menggunakan perintah $ cd.
2.
Lihat
beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_histor dan tekan Enter.
File ini bukan file yang up to date.
$ tail .bash_history
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Lihat
beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan
tekan Enter.
3.
Ketik
history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah
history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history.
Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.
$ history
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Ketik $ history dan tekan
Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah
perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history.
Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.
4.
Ketik
perintah berikut
$
echo ‘Ini perintah saya’
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah
Feature History Bash. Ketikkan perintah echo ‘Ini perintah saya’, maka akan
muncul tulisan atau output Ini perintah saya.
5.
Log
out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter.
Maka perintah echo
’Ini perintah saya’ akan berada pada baris
terakhir. Lihat file .bash_history, maka perintah tsb akan terdapat pada file
.bash_history.
$ history
$ tail .bash_history
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Logout
dan login kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka
perintah echo ‘Ini Perintah saya’ akan berada pada baris terkahir. Lihat file
.bash_history dengan mengetikkan perintah tail .bash_history, maka perintah
tersebut akan terdapat pada file .bash_history.
6.
Ketik
history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar
untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q
$ history|less
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk history|less untuk
melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat
file lebih banyak. Untuk keluar tekan q.
7.
Untuk
melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan
output yang keluar serupa di bawah ini
$ wc –l .bash_history
1000 .bash_history
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Untuk melihat berapa banyak
perintah history yang ada pada file. Ketik wc –l .bash_history dan output yang
keluar serupa yaitu 164 .bash_history.
8.
Output
menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk
melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan
history ketik sebagai berikut
$ set|grep HISTSIZE
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Output menunjukkan bahwa 164
perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit)
perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history
ketik set|grep HISTIZE.
9.
Bila
ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada
skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory.
$ echo
‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc
Hasil
:
10. Log out dan log in kembali sebagai user
yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
$ set|grep HISTSIZE
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Feature History Bash. Bila ingin memperbesar
jangkauan file history, maka ubahlah variabel HISTSIZE pada skrip startup yang
disebut .bashrc pada home direktory dengan mengetikkan perintah echo
‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai user yang
sama. Ketikkan set|grep HISTSIZE. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
11. Ketikkan perintah history beberapa kali,
maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan
perintahnya sama.
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah
Feature History Bash. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah
ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.
12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar
tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan
sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan
diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc
$ echo
‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc
Hasil :
13. Log out dan log in kembali sebagai user
yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perhatikan berapa kali history
muncul.
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah mengubah
Feature History Bash. Dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah
perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal
ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai
ignoredups pada file .bashrc dengan mengetikkan perintah echo
‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc. Logout dan login kembali sebagai
user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perintahkan berapa kali
history yang muncul.
Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell
1.
Prompt
Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1. Selain
menampilkan string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi
dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current
time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan
Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash.
Format dalam HH:MM:SS
$ PS1=’\t:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Pada Bash Shell dikonfigurasikan
dengan menseting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai
prompt, anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin
menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan
Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt bash.
Format dalam HH:MM:SS.
2.
Untuk
menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut :
$ PS1=’\t:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan format 12 jam
dengan indikator am dan pm ketik PS1=’\t:,
3.
Kebanyakan
orang menginginkan prompt Bash menampilkan current
working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path
atau hanya nama direktory. Karakter \w menampilkan hanya
nama direktory. Jika current directory
adalah home directory, maka tampil prompt ~:
$ PS1=’\w:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Kebanyakan orang menginginkan prompt
Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam
bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktori. Karakter \w menampilkan
hanya nama direktori. Jika current direktory adalah home directory, maka tampil
prompt ~: dengan mengetikkan perintah $ PS1=’\w:’.
4. Ketik cd
/usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:
$ cd /usr/sbin
Hasil :
5.
Ketik
PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:
$ PS1=’\W:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Perintah $ cd /usr/sbin berfungsi
untuk membuka direktori sbin. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:.
6.
Ada
beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2
digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik
echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup
quote) dan tekan Enter. Simbol lebih
besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda
menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul diikuti dengan prompt
PS1 pada baris baru.
$ echo ’Hello
>’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Ada beberapa prompt BASH lain yang
dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt
sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunanya, ketik echo ‘Hello (tanpa
diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan
muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah.
Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt
PS2, kata “Hello, “ muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.
7.
Anda
dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut :
$ PS2=’Selesai
memasukkan perintah Anda:’
Hasil :
8.
Kemudian
ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris
berikutnya akan muncul Selesai
memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (’) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka
kata Hello akan muncul diikuti
prompt PS1 pada baris baru.
$ echo ’Hello
Selesai memasukkan perintah Anda:’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Mengubah prompt PS2 seperti mengubah
prompt PS1. Ketik perintah $ PS2=’Selesai memasukkan perintah anda:’. Kemudian
ketik echo ‘Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris
berikutnya muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup
quote (‘) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul
diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo ‘Hello kemudian Selesai memasukkan
perintah anda:’.
9.
Prompt
BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting color setting string. Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login
sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :
$ PS1=’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Prompt BASH dapat ditampilkan
berwarna dengan melakukan setting colorsetting string. Sebagai contoh, prompt
BASH di seti dengan \w\$, akan menampikan current working directory yang
diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi
biru ketikkan $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’.
10. Untuk mendapatkan prompt warna merah
ketikkan berikut :
$ PS1=’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’
30=hitam,
31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt warna merah,
ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’. Maka tulisan berwarna
merah.
11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan
perintah berikut :
$ PS1=’\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Bila menginginkan beberapa warna,
ketikkan perintah $ PS1 =’\033[0;34m\w\$ \033[0;32m$ \033[0;37m’, maka Maka
tulisan dengan warna warni.
12. Anda bisa menampilkan atribut visual
seperti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt
yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti perintah berikut :
$ PS1=’\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan atribut visual
seperrti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan
prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, dengan perintah PS1
=’\033[1;34m\w\$ \033[1;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi lebih terang.
13. Untuk menampilkan prompt dengan warna
berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut :
$ PS1=’\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt dengan warna
berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah PS1 =’\033[7;34m\w\$
\033[7;32m$ \033[0;37m’, Maka tulisan menjadi berwarna berkebalikan.
14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut
control diganti 5, seperti perintah berikut :
$ PS1=’\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m’
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas
merupakan perintah mengubah Prompt Shell. Untuk menampilkan prompt berkedip,
atribut control diganti 5, seperti perintah PS1 =’\033[5;34m\w\$ \033[5;32m$
\033[0;37m’, maka tulisan prompt menjadi berkedip.
Percobaan 5 : Menambahkan otomatisasi ke
Prompt shell
1. Pastikan anda
berada di home direktori
$ cd
2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat
menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo
untuk membuat file.
$ echo ‘sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ >~/sorter
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Pastikan sedang
berada di home direktori, kemudian membuat skrip sederhana untuk mengurut
daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu
baris, gunakan perintah echo untuk membuat file. Ketikkan perintah echo ‘sort
~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter untuk membuat deteran file
terurut.
3. Buatlah file skrip diatas menjadi executable
$ chmod +x sorter
4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1.
Untuk melakukannya, buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama
dari program sorter.
$ PROMPT_COMMAND=~/sorter
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke Prompt Shell. Membuat file skrip
diatas menjadi executable dengan perintah chmod +x sorter, kemudian program
sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya,
buatlah variabel PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program
sorter.
5. Ketikkan echo
‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan
dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ‘John Smith:13001’ akan
ditambahkan.
$ echo ‘John Smith:13001’>>list
6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka anda akan
melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai hanya satu baris
sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.
$ cat list
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke
Prompt Shell. Ketikkan echo ‘John Smith:13001’>>list dan tekan Enter.
Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada,
string ‘John Smith:13001’ akan ditambahkan, dan Ketik cat list dan tekan Enter.
Maka anda akan melihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin memnpunyai
hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.
7. Masukkan beberapa printah serupa dengan point
5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan
Enter.
$ echo ‘Anita:13002’>>list
$ echo ‘Samantha:13003’>>list
$ echo ‘Patrik’:13004’>>list
$ echo ‘Sponsebob’:13005’>>list
$ echo ‘Lisa’:13006’>>list
$ echo ‘Squid’:13007’>>list
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan peritnah menambahkan otomatosasi ke
Prompt Shell. Masukkan beberapa printah serupa dengan point 5 tetapi dengan
nama dan nomor yang berbeda kemudian ketik cat list dan tekan Enter, maka akan
muncul output dengan urutan daftar nama dari kecil ke besar.
8. Apabila anda tidak menginginkan Shell Bash
menampilkan file terurut sepanjang waktu, anda tidak perlu menambahkan variabel
PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. bila anda ingin
BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variabel
PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau logout dan login kembali.
$ PROMPT_COMMAND=
Hasil :
Percobaan 6 : Membuat Bash-script dan
menjalankannya
1. Membuat
file p1.sh
$ vi p1.sh
echo “program bash script”
Hasil :
Analisa
: Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Membuat
file p1.sh menggunakan perintah vi p1.sh dan echo “program bash script”, maka
akan muncul output menampilkan program bash script.
2. Mengubah program
menjadi executable
$ ls -l p1.sh
$ chmod +x p1.sh
$ ls –l p1.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah membuat Bash-Script dan menjalankannya. Perintah ls -l p1.sh
digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. Perintah chmod +x p1.sh digunakan
untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls –l p1.sh digunakan menampilkan
file untuk meng cek kembali file, tanda tulisan berwarna ijo artinya telah
diubah menjadi excutable.
3. Menjalankan script
$ bash p1.sh
$ sh p1.sh
$ . p1.sh
$ . /p1.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Semua perintah diatas telah dicoba dan memiliki hasiil output
yang sama.
4. Konvensi dalam pembuatan script shell
dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut
$ vi p1.sh
#!/bin/bash
echo “program bash script”
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai
#!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut dengan tulisan
“Program 2 bash script”.
5. Buatlah file p2.sh
$ vi p2.sh
#!/bin/bash
echo “Program 2 bash script”
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai
#!/bin/bash. Tambahkan pada file p2.sh konvensi tersebut dengan tulisan “Program 2 bash script”.
6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu
baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;
$ cat p1.sh ; cat p2.sh
$ ./p1.sh ; ./p2.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan perintah membuat Bash-Script dan
menjalankannya. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi
yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah cat p1.sh ; cat p2.sh dan
./p1.sh ; ./p2.sh.
Percobaan 7 : Job Control
1. Proses
foreground
$ ps x
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Proses foreground dengan menggunakan perintah
ps x , maka akan muncul output daftar file yang sedang dijalanjan.
2. Proses background
$ ps x > hasil &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Proses background dengan menggunakan perintah
ps x > hasil & , maka akan muncul output jumlah semua proses yang sedang
berjalan.
3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang
aktif
$ jobs
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique).
Untuk melihat jobs yang aktif dengan menggunakan perintah jobs, maka akan
muncul output proses yang berjalan yaitu ps x > hasil tadi.
4. Buatlah file ploop.sh. file ini tidak akan pernah berhenti kecuali
ditekan CTRL+C
$ vi ploop.sh
#!/bin/bash
while [true]
do
sleep 10
echo “Hallo”
done
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh. file ini tidak akan
pernah berhenti kecuali ditekan CTRL+C dengan menggunakan perintah $ vi
ploop.sh kemudian ketikkan while [true], do, sleep 10, echo “Hallo”, done.
5. Buatlah file
ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo
setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan CTRL-C (^C)
$ chmod +x ploop.sh
$ ./ploop.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Job Control. Membuat file ploop.sh menjadi executable.
Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar
program, tekan CTRL-C (^C) dengan menggunakan perintah chmod +x ploop.sh dan
./ploop.sh, maka harusnya akan muncul output dengan menampilkan kata hallo
berulang kali setiap 10 detik, tetapi pada hasil saya tidak tampil.
Percobaan 8 : Manipulasi stack untuk
Direktori
1. Instruksi dirs
digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan
direktori home ~
$ dirs
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan
perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan untuk
melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~, maka
akan muncul output direktori yang diingat.
2. Membuat 3 buat direktori
$ mkdir marketing sales support
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah yaitu Manipulasi stack untuk Direktori. Perintah diatas
merupakan cara untuk membuat tiga direktori dengan satu perintah.
3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya
ditampilkan direktori home ~
$ dirs
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Manipulasi stack untuk Direktori. Instruksi dirs digunakan
untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~,
maka akan muncul output direktori yang diingat.
Percobaan 9 : Alias
1. Alias adalah
mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk
melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem:
$ alias
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan
perintah Alias. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau
sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada sistem,
maka akan muncul output yang memberi informasi perintah alias.
2. Membuat beberapa alias
$ alias del=’rm –i’
$ alias h=’history’
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Untuk membuat beberapa alias menggunakan perintah
alias del=’rm –i’ artinya dengan menggunakan alias del, maka yang akan
dikerjakan rm-i. Dan alias h=’history’ artinya perintah alias h akan
menjalankan perintah history.
3. Gunakan instruksi hasil alias
$ ls
$ del hasil
$ h | more
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Untuk menggunakan instruksi hasil alias menggunakan
perintah ls untuk melihat current working directory, kemudian perintah del
hasil digunakan untuk menghapus file hasil, karena alias del menjalankan
perintah rm-i tadi. Dan perintah h | more digunakan untuk menjalankan perintah
history, karena perintah h tadi merupakan alias dari perintah history.
4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
$ unalias del
$ del files (Terdapat pesan Kesalahan, mengapa?)
Hasil :
Analisa : Gambar di atas
merupakan perintah Alias. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
menggunakan perintah unalias del, yang tadi menggunakan perintah rm –i. Dan del
files tidak berfungsi karena perintah alias del sudah dihapus.
VI.
Latihan
1.
Eksekusi
seluruh profilr yang ada :
a.
Edit
file profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut :
echo ’Profile dari /etc/profile’
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban nomor 1 a. Perintah vi /etc/profile berfungsi untuk
masuk ke prompt script /etc/profile, untuk mengedit pesan menggunakan perintah i,
kemudian inputkan perintah echo ‘profile dari /etc/profile’.
b.
Asumsi
nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu :
/home/student/.bash_profile
/home/. student/.bash_login
/home/student/.profile
/home/student/.bashrc
Hasil :
Analisa : Tampilan
diats merupakann jawaban dari latihan 1 b. Perintah vi digunakan untuk masuk ke
teks editor untuk mengedit file konfigurasi sistem, membuat script shell,
membuat program, dan sebagainya.
c. Ganti nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file
tersebut, cantumkan instruksi echo, misalnya pada /home/ student/.bash_profile:
echo “Profile dari .bash_profile”
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 1 c, yaitu menambahkan instruksi pada file
/home/damelia/.bash_profile dengan instruksi echo “Profile dari .bash_profile”,
kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri
perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor.
Pada /home/. damelia /.bash_login dengan instruksi echo “Profile dari
.bash_login”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc
untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar
dari text editor. Pada /home/ damelia/.profile dengan instruksi echo “Profile
dari .profile”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc
untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar
dari text editor. Pada /home/ damelia /.bashrc dengan instruksi echo “Profile
dari .bashrc”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc
untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar
dari text editor.
d.
Lakukan
hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang
bersangkutan.
SUDAH
DIKERJAKAN PADA POINT B DAN C
2.
Jalankan
intruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut :
$ su student
$ exit
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban no 2, yaitu perintah $ su student digunakan untuk
pindak ke super user, sistem meminta password admin. Pada perintah tersebut
pada file .bashrc sudah dimodifikasi sebelumnya sehingga instruksi echo
terpanggil bila menggunakan perintah SU, untuk mengakhiri menggunakan Perintah
$ exit.
kemudian gunakan opsi –
sebagai berikut :
$ su – student
$ exit
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban no 2, yaitu perintah $ su - student digunakan untuk
pindak ke super user, sistem meminta password admin. Pada perintah tersebut
akan menjalankan dua file yaitu file .bashrc dan file .bash_profile yang
keduanya sudah dimodifikasi sebelumnya sehingga instruksi echo terpanggil bila
menggunakan perintah SU, untuk mengakhiri menggunakan Perintah $ exit. jadi
yang membedakannya yaitu memunculnya jumlah file yang dibuka dan mengakhiri
filenya dengan akhiran logout. Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut.
Sudah terdapat pada analisis diatas
3.
Logout
a.
Edit
file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5
detik, sebelum eksekusi logout
Echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
Sleep 5
Clear
$ vi .bash_logout
$ chmod +x .bashk_logout
$ ./.bash_logout
Hasil :
Analisa : Tampilan
diatas merupakan jawaban no3, yaitu membuat program logout menggunakan vi
editor. Perintah $ vi .bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat
program. Kemudian insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
clear
Dengan menggunakan i,
setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah
:wq.
Perintah $ chmod +x
.bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable. Perintah $
./.bash_logout untuk mengeksekusi file .bash_logout.
b.
Edit
file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4
detik, sebelum eksekusi logout
Hasil :
Analisa : Tampilan diatas merupakan jawaban no3, yaitu
mengedit program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi .bash_logout
digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian edit text editor
menjadi insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”
sleep 4
clear
Dengan
menggunakan i, setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah :wq. Perintah
$ chmod +x .bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable.
Perintah $ ./.bash_logout untuk mengeksekusi file .bash_logout.
4.
History
a.
Ganti
nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20
$ HISTSIZE=20
$ h
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 4 yaitu tentang history. Ketikkan perintah set |
grep HISTSIZE untuk mengecek jumlah history sebelumnya kemudian ubah history
tersebut menjadi 20 menggunakan perintah echo, >> dan file .bashrc.
Setelah itu cek kembali apakah sudah berubah atau belum menggunakan perintah
set | grep HISTSIZE, maka akan muncul output seperti gambar di atas.
b.
Gunakan
fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang
terakhir dilakukan.
$ !-5
c.
Ulangi
instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history
buffer
$ !!
d.
Ulaingi
instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150
$ !150
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 4
yaitu tentang history. Perintah !-5 digunakan untuk menampilkan atau
mengeksekusi kembali history pada 5 terakhir perintah di history. Perintah !!
digunakan mengulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk
bernavigasi pada history buffer. Perintah !150 digunakan untuk memanggil
perintah dari history dengan nomor PID 150.
e.
Ulangi
instruksi dengan prefix “ls”
$ !ls
$ !?ls?
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 4
yaitu tentang history. Perintah prefiks ls ini akan menghasilkan perintah yang
sama yaitu perintah ls –l.
5.
Prompt
String (PS)
a.
Edit
file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan parameter
nama variable tersebut, agar perubahan variable PS1 dikenal oleh semua shell
PS1=’> ‘
export PS1
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 5 yaitu tentang prompt string. Edit file
.bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan
dengan parameter nama variabel tersebut, agar perubahan variabel PS1 dikenal
oleh semua shell, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Ada beberapa
tampilan prompt PS1 yaitu dengan nomor perintah (\!), date (\d), time (\t), who=user(\u),
working directory (\w).
b.
Ubahlah
warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip.
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 5
yaitu tentang prompt string. Mengubah warna shell prompt dengan warna biru dan
berkedip menggunakan perintah seperti pada gambar di atas, maka output tulisan
akan berkedip.
6.
Bash
script
a.
Buat
3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing :
p1.sh
#! /bin/bash
echo “Program p1”
ls –l
p2.sh
#! /bin/bash
echo “Program p2”
who
p3.sh
#! /bin/bash
echo “Program p3”
ps x
Hasil :
Analisa : Tampilan diatas merupakan jawaban nomor 6a, yaitu membuat
program file menggunakan vi editor. Pada Program $ vi p1.sh diinputkan script
dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut :
#! /bin/bash
echo “Program p1”
ls –l
Setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq
untuk menyimpan dan keluar.
Pada Program $ vi
p2.sh diinputkan script
dengan menekan i pada vi editor. Lalu isi script berikut:
#! /bin/bash
echo “Program p2”
who
Setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq
untuk menyimpan dan keluar.
Pada Program $ vi p3.sh diinputkan script dengan menekan i pada vi
editor. Lalu isi script berikut:
#! /bin/bash
echo “Program p3”
ps x
Setelah selesai penginputan takan esc untuk berhenti dan tekan :wq
untuk menyimpan dan keluar.
b.
Jalankan
script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya :
$ ./p1.sh ; ./p3.sh
; ./p2.sh
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah ./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh untuk menampilkan isi dari script
tersebut, maka akan muncul output dari hasil eksekusi pada vi editor. Pada
perintah ./p3.sh ; ./p2.sh izin di tolak(program tidak jalan), karena file
tersebut belum di rubah menjadi excutable. Dengan menggunakan perintah chmod +x
./p3.sh ; ./p2.sh maka program tersebut bisa di jalankan.
$ ./p1.sh &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah ./p1.sh &, berfungsi untuk menampilkan file script p1.sh
dengan proses background.
$ ./p1.sh $ ./p2.sh
& ./ p3.sh &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah $ ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh & berfungsi untuk
menampilkan ketiga script secara bersamaan dengan proses background.
$ (./p1.sh ; ./p3.sh) &
Hasil :
Analisa : Gambar di atas merupakan latihan nomer 6 yaitu tentang bash
script. Perintah $ ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) & berfungsi untuk menampilkan file
script p1.sh dan p3.sh dengan proses background.
7.
Jobs
a.
Buat
shell-script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam
pada file hasil.
#!/bin/bash
while [ true ]
do
date >> hasil
sleep 10
done
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah vi pewaktu.sh
berfungsi untuk membuat program dan akan masuk pada tampilan vi editor. Tekan i
untuk insert script seperti berikut
#!/bin/bash
while [ true ]
V - 61
do
date >>
hasil
sleep 10
done
Setelah selesai
menyisipkan script tekan esc untuk mengakhiri penyisipan, dan tekan :wq untuk
keluar dari vi editor dan menyimpannya. Perintah chmod +x pewaktu.sh berfungsi
untuk mengubah file menjadi excutable, kemudian jalankan program dengan
menggunakan perintah ./pewaktu.sh. takan ctrl+z untuk berhenti. Dikarenakan
pada script program dibelokan pada file hasil. t shell- script yang melakukan
loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam
pada file hasil. Kemudian tampilkan hasil dengan perintah cat hasil maka hasil
dari pengulangan pada program ditampilkan.
b.
Jalankan
sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di background sebagai berikut :
$ jobs
$ find / -print > files 2>/dev/null &
$ jobs
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah jobs pertama akan
menampilkan jobs yaitu dari program ./pwaktu.sh dengan status terhenti.
Kemudian ditambahkan lagi satu program utilitas find di bakground. Maka apabila
di cek kembali hanya jobs find yang akan running. Sementara yang lainnya dalam
keadaan terhenti.
c.
Jadikan
program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke
background
$ fg %1
$ bg
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Jobs dengan nomor perintah 1
yaitu ./pwaktu.sh akan dijalankan sebagai program foregorund dengan menggunakan
perintah fg %1. Kemudian dengan menekan ctrl + z maka program akan stopped.
Kemudian program ./pwaktu.sh ini akan dijalankan di backgorund dengan perintah
bg.
d.
Stop
program background dengan utilitas kill
$ ps x
$ kill [Nomor PID]
Hasil :
Analisa : Gambar di
atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Perintah perintah ps x
berfungsi untuk melihat proses status foreground, kemudian untuk mengentikan
atau stop program pada background dengan perintah kill 3591 maka proses bash
dengan no PID 3591 terhenti.
VII.
Kesimpulan
File tidak dapat di eksekusi jika tidak di
executable terlebih dahulu. warna prompt dapat di ubah sesuai keinginan
kita.dapat mematikan proses sesuai keinginan kita. Dan dapat membuat proses
yang menarik melalui file yang kita berikan perintah.
Comments
Post a Comment